Apakah Bayi Dapat Tertular Corona Melalui ASI Ibu?

Pandemi corona sepertinya belum berakhir setelah hampir 2 tahun. Bahkan, peningkatan jumlah kasus ini bahkan lebih mengkhawatirkan. Siapapun bisa terinfeksi Covid-19, termasuk ibu menyusui. Hal ini menimbulkan gejala tentang dampak virus corona pada ibu menyusui dan mereka yang menyusui. Jadi jika ibu menyusui positif Corona (Covid-19), apakah masih bisa menyusui bayinya?

Bagaimana ibu menyusui bisa tertular virus corona?

Seperti diketahui, virus corona dapat menular dari orang ke orang dengan memercikkan air liur orang yang terinfeksi saat batuk atau bersin. Percikan tersebut kemudian dihirup sehingga masuk ke dalam tubuh. Secara umum, gejala Covid-19 muncul dalam waktu 2-14 hari setelah tertular virus corona.

Ibu menyusui mungkin tidak memiliki gejala atau hanya gejala ringan, seperti flu. Gejala yang kurang umum termasuk diare, mual, dan muntah. Jika Busui merasakan gejala tersebut, baru saja datang dari negara yang terkena virus corona, atau pernah melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, segera periksakan ke dokter.

Apakah bayi tertular virus corona melalui ASI?

Belum diketahui secara pasti apakah ibu yang terinfeksi dapat menularkan virus melalui ASI. Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan hingga saat ini pada wanita dengan COVID-19, tidak ditemukan virus dalam ASI.

Namun, penularan dari ibu ke bayi tetap ada, terutama ketika ibu menyusui yang terinfeksi virus corona tidak sehat, seperti tidak mencuci tangan atau batuk dan bersin di dekat bayi. Oleh karena itu, menyusui bayi juga harus dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat untuk menghindari penularan virus corona.

Pedoman menyusui untuk ibu yang positif Covid-19

ASI memiliki banyak manfaat bagi bayi karena dapat mendukung pertumbuhan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Mengingat pentingnya peran ASI, WHO juga menyatakan bahwa ibu yang positif Covid-19 tetap dapat menyusui bayinya. Maka untuk mencegah penularan virus corona ke bayi, ibu harus melakukan hal berikut:

MENGGUNAKAN MASKER

Kenakan masker saat menyusui dan merawat bayi. Masker air liur saat Anda bersin, batuk atau menghirup bayi agar bayi lebih aman.

CUCI TANGAN SEBELUM DAN SEBELUM MENYENTUH BAYI

Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sebelum menyentuh bayi adalah wajib agar virus di tangan tidak menempel pada bayi. Dengan mencuci tangan secara teratur, virus akan hilang.

MEMBERSIHKAN DAN MENDISINFEKSI PERMUKAAN

Bersihkan dan disinfeksi secara teratur semua permukaan ungu yang disentuh ibu dan bayi. Desinfeksi dapat menonaktifkan virus atau kuman lain. Sejauh ini, belum ada penelitian yang dilakukan terkait penularan virus corona melalui ASI. Jika ibu menyusui positif Covid-19, Anda bisa tetap menyusui bayinya asalkan bersih. Gunakan masker saat menyusui si kecil dan selalu cuci tangan sebelum dan sebelum menyusui. Jika kondisi Anda tidak mendukung pemberian ASI langsung, Anda bisa memberikan ASI perah pada bayi Anda. Ingatlah untuk menyimpan ASI dengan benar agar tidak rusak.

Penggunaan Layar Atau Screen Time Pada Anak Usia Dini


Menjadi aktif adalah bagian penting dari proses pertumbuhan dan perkembangan anak Anda. WHO bahkan mengatakan bahwa untuk tumbuh sehat, anak-anak harus lebih banyak bermain dan lebih sedikit duduk untuk waktu yang lama. Saat ini, salah satu hal yang membuat anak tidak aktif adalah kebiasaan menonton TV dan bermain gadget terlalu lama. Penelitian menyatakan bahwa waktu yang dihabiskan anak-anak untuk menonton televisi bisa 1 sampai 4 jam sehari. Ditambah lagi dengan lanjutnya anak memainkan gadget atau pc. Semakin banyak mereka menghabiskan waktu untuk ini, semakin tidak baik perkembangan tubuh anak Anda. Ayo para orang tua lihat lebih lanjut tentang screen time.

Apa itu screen time?

Screen time merupakan penggunaan waktu yang dihabiskan orang saat melakukan kegiatan yang menggunakan visual pda suatu layar. Aktivitas yang melibatkan screen time dapat berupa menonton televisi, YouTube, Dvd, bermain game, ponsel, PC dan gadget, aktivitas media sosial, komunikasi, video call, dan sebagainya.

Apa bahaya dari screen time tanpa pengawasan?

Screen time dengan waktu yang cukup lama bisa membuat anak malas berolahraga, mengalami penyakit seperti diabetes, obesitas dan berbagai penyakit lainnya. Ditambah lagi dengan penyakit emosional dan penglihatan mereka.

Bagaimana Anda bisa mengurangi screen time di rumah?

Ciptakan ruang tanpa layar atau gadget, seperti meja makan dan kamar tidur. Ini memastikan bahwa kebiasaan makan dan tidur anak tidak terganggu.
Buatlah jadwal keluarga bersama yang merupakan kesepakatan bersama tentang screen time.

Cara Efektif mengurangi penggunaan screen time

Lakukan kegiatan ini untuk mengurangi penggunaan screen time pada anak.

-. Merapihkan rumah, melakukan kegiatan masak atau membuat suatu hal kreatif.

-. Biasakan membaca buku agar anak selalu memiliki pilihan kegiatan positif untuk dilakukan.

-. Jadilah panutan bagi anak-anak. Anak-anak adalah peniru terbaik, jadi sebelum meminta anak untuk membatasi screen time, sebaiknya ibu juga membatasi screen time mereka sendiri.

-. Jangan menggunakan menonton televisi atau bermain gadget sebagai hadiah atau hukuman untuk menjadikan televisi atau gadget sebagai objek penting.

-. Tetap aktif selama screen time, misalnya dengan melakukan keigatan olahraga. Pilih aktivitas dengan televisi atau gadget yang berhubungan dengan olahraga.

Apakah Mengonsumsi Buah Durian terlalu Banyak Membahayakan?

 

Buah durian adalah buah yang sangat banyak di minati banyak orang, Tetapi mengonsumsi buah Durian tidak boleh terlalu banyak, Terlebih untuk orang yang memiliki penyakit Jantung, Obesitas, Hipertensi, dan Diabetes. Itu terjadi karena kandungan gula yang di miliki oleh buah Durian cukup tinggi, Dan dapat memperburuk kondisi yang sudah ada bila mengonsumsi nya terlalu banyak.

Memang buah durian memiliki aroma yang cukup khas, Sehingga banyak yang menyukai nya, Tetapi ada juga yang tidak menyukai nya. Di karenakan aroma nya yang cukup menyengat itu. Tetapi siapa yang akan menyangka nya, Jika buah Durian memilki resiko yang cukup serius jika mengonsumsi nya terlalu berlebihan. Itu dapat terjadi karena, Durian yang sudah cukup matang akan memiliki atau mengandung alkohol, Itu lah yang akan memicu berbagai macam penyakit. Ingin tahu penyakit apa saja yang dapat di timbulkan jika mengonsumsi buah Durian terlalu berlebihan?. Mari simak lebih lanjut.

Ini lah beberapa penyakit yang dapat timbul, Jika mengonsumsi nya terlalu berlebihan :

1. Dapat Menimbulkan Obesitas
Buah Durian bukan hanya memiliki kandungan lemak tak jenuh, Tetapi buah Durian juga kaya akan gula yang alami, seperti sukroksa dan fruktosa. Itu lah yang dapat menimbulkan Obesitas jika di konsumsi dengan jumlah yang banyak. Oleh karena itu harap mengonsumsi makanan yang memiliki gizi yang seimbang, Agar tidak menimbulkan Obesitas.

2. Jantung berdebar
Saat anda mengonsumsi buah Durian terlalu banyak, Kandungan yang ada dalam buah Durian seperti kandungan Alkohol dan Lemak tak jenuh akan membuat jantung kita otomatis berdebar atau terpacu dengan lebih cepat di bandingkan dengan biasa nya. Kondisi seperti ini akan dapat menjadi semakin parah jika yang mengalami nya adalah penderita penyakit jantung. Oleh karena, Sebaik nya yang memiliki penyakit jantung dapat membatasi nya saat mengonsumsi buah Durian.

3. Dapat Menimbulkan Kolestrol
Durian yang sudah terlalu matang akan memiliki kandungan gula yang sangat tinggi, Karena itu lah mengonsumsi nya terlalu berlebihan dapat menyebabkan atau menimbulkan Kolestrol. Kolestrol yang tinggi juga dapat memicu penyakit yang cukup kronis, seperti contoh nya Asam urat, Dan dapat menimbulkan plak pada pembuluh darah. Dan itu dapat menyebabkan penyakit seperti gagal jantung dan stroke.

Sebaiknya kita membatasi jika ingin mengonsumsi buah Durian ya guys, Karena dapat memicu penyakit yang tidak kita ingin loh. Terima kasih sudah membaca. Jangan lupa untuk memberikan info penting kepada orang terdekat kalian ya.